Sabtu, 19 Desember 2009

Profil Kota Tasikmalaya



Kota Tasikmalaya adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Tasikmalaya secara geografis terletak antara 10753' - 10820' Bujur Timur dan 73' - 749' Lintang Selatan. Wilayah Kota Tasikmalaya sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya. Luas wilayah Kota Tasikmalaya 177,79 km2 dan terbagi menjadi delapan kecamatan.

Penduduk Kota Tasik terkenal pandai membuat barang-barang kerajinan yang unik dan menarik. Yang terkenal bordir, kelom geulis, tikar, anyaman mendong, dan meubel kayu. Pangsa pasarnyapun telah merambah hingga ke luar benua seperti Eropa dan Amerika. Dari kemampuan membordir dihasilkan aneka kebaya, mukena, kerudung, taplak meja, atau seprei. Sentra kerajinan ini terdapat di empat kecamatan yaitu Cibeureum, Cipedes, mangkubumi, dan Kawaluyang. Kelom geulis, sandal khas Tasik beralas kayu damar atau albazzia, termasuk primadona yang cukup diandalkan. Komoditas ini telah ditekuni sejak tahun enam puluhan dan sempat mengalami puncaknya dua puluh tahun kemudian. Sentra kerajiannya terdapat di wilayah Kecamatn Cibeureum, tepatnya di Desa Kersanengara, Mulyasari, Setiamulya, Sukahurip, dan Sumelap.

Maraknya sektor industri sedikit banyak mempengaruhi majunya perdagangan di wilayah ini. Hasil karya seni masyarakat setempat yang unik menjadi salah satu daya tarik orang-orang di luar daerah. Mereka datang untuk berbelanja kebutuhan sendiri atau untuk kulakan.
Di sektor lain, usaha-usaha yang digeluti penduduk kota ini antara lain pertanian di bidang tanaman pangan dan holtikultura, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Hasil bumi yang paling menonjol adalah buah-buahan seperti salak, pisang, jambu biji, dan mangga.
Tasikmalaya juga dikenal sebagai kota santri, khususnya di era sebelum 1980-an karena hampir di seluruh di wilayah ini tersebar pondok pesantren yang mengajarkan agama Islam, baik pondok besar maupun kecil, bahkan melahirkan tokoh perjuangan nasional di antaranya adalah Zainal Mustafa.


Sumber Data:
Jawa Barat Dalam Angka 2007
(01-7-2007)
BPS Provinsi Jawa Barat
Jl. PHH Mustapa No. 43, Bandung 40124
Telp (022) 7272595, 7201696

Fax (022) 7213572

Sumber :

http://regionalinvestment.com/sipid/id/displayprofil.php?ia=3278



Sumber Gambar:
http://www.tasikmalayakota.go.id/fckeditor/userfiles/Tasikmalaya-Mesjid%20Agung-nanang%20(5).jpg

Profil Kabupaten Tasikmalaya



Kabupaten Tasikmalaya terletak di bagian tenggara Propinsi Jawa Barat, dengan koordinat 07o10-07o49 LS dan 107o56-108o80 BT, dengan batas sebelah barat Kabupaten Tasikmalaya yaitu Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis dan Majalengka, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Garut, Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis. Luas wilayah Kab. Tasikmalaya 2.563,35 Km2 atau 271.251,71 Ha. Secara administratif terbagi kedalam 39 Kecamatan dan 351 Desa, jumlah penduduk tahun 2006 1.743.324 jiwa dengan kepadatan penduduk ssebesar 757,38 per km2. Luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya adalah 268.090 ha. Adapun penggunaan lahan tersebut terdiri dari lahan sawah seluas 49.662 ha dan lahan darat/bukan sawah seluas 218.428 ha. Karakteristik topografi wilayah Kabupaten Tasikmalaya sangat bervariasi yang terdiri dari zona pegunungan, perbukitan dan pedataran. Wilayah tertinggi adalah gunung Galunggung yang terletak 1.600 m.dpl dan terendah adalah di sepanjang pesisir pantai Samudera Indonesia.

Pengembangan investasi di sektor agribisnis sangat terbuka, mengingat ketersediaan lahan yang belum tergarap optimal masih cukup luas. Dukungan lain untuk pengembangan agribisnis di Kabupaten Tasikmalaya adalah jenis tanah, cuaca, maupun sumber daya alam lainnya. Sektor peternakan juga sangat terkait erat dengan pengembangan sektor agribisnis. Sektor peternakan diharapkan mampu menunjang pengembangan sektor agribisnis yang diarahkan pada pengembangan komoditi unggulan yang ramah lingkungan dan berbahan organik.

Pengembangan sektor peternakan di kabupaten ini diprioritaskan pada ternak besar maupun unggas. Pola pengembanan ternak besar diarahkan pada usaha penggemukan maupun peranakan. Lokasi pengembangan di arahkan ke wilayah bagian tengah dan selatan kabupaten. Sedangkan untuk pengembangan ternak unggas diarahkan di wilayah utara kabupaten. Wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah tangkapan air. Kondisi ini menyebabkan persedian air di Kabupaten Tasikmalaya cukup melimpah, sehingga sangat baik untuk pengembangan/budidaya perikanan air tawar.Disampingitu, kabupaten ini juga menyimpan potensi sumber daya hayati kelautan di Zoa Ekonomi Ekslusif Samudera Indonesia yang belum optimal di ekploitasi. Kabupaten Tasikmalaya juga memiliki panjang pantai sejauh 54 km yang menyimpan potensi sumber daya perairan untuk pengembangan tembak udah dan ikan air payau.

Potensi sektor industri kecil di Kabupaten Tasikmalaya cukup beragam dan memiliki karakter yang khas. Sektor industri kecil merupakan penopang pertumbuhan perekonomian rakyat yang cukup berkembang di kabupaten ini. Produksi dilaksanakan secara home industri dan tersebar di berbagai wilayah kecamatan. Produk-produk sektor industri kecil di Kabupaten Tasikmalaya diarahkan pada peningkatan daya saing produksi melalui pemanfaatan keunggulan komparatif dan kompetitif dengan basis bahan baku lokal untuk pemenuhan pasar lokal, regional maupun ekspor.

Potensi sektor pertambangan juga cukup melimpah. Terdapat 39 jenis bahan tambang yang telah diidentifikasikan. Hingga saat ini potensi pertambangan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya belum diadakan kajian secara seksama melalui feasibility study sehingga cadangan (deposit) bahan tambang belum diketahui secara pasti. Sebagian potensi bahan tambang sudah dilakukan eksplorasi maupun eksploitasi oleh pengusaha kecil lokal dan sebagian kecil oleh investor luar. Dengan demikian peluang investasi di sektor pertambangan masih terbuka lebar.

Kabupaten Tasikmalaya juga menyimpan potensi pariwisata yang cukup menjanjikan dengan keragaman daya tarik wisata yang dimiliki. Karakteristik potensi wisata di kabupaten ini terdiri dari wisata pegunungan, wisata pantai, wisata petualangan dan wisata budaya/religi. Peluang pengembangan investasi di sektor pariwisata adalah pembangunan sarana akomodasi wisata yang representatif maupun sarana penunjang wisata lainnya. Lokasi potensial yang memiliki daya tarik wisata adalah Kecamatan Sukaratu, Kecamatan Salawu, Kecamatan Bantarkalong dan Kecamatan Cikalong serta Cipatujah.


Sumber Data:
Jawa Barat Dalam Angka 2007
(01-7-2007)
BPS Provinsi Jawa Barat
Jl. PHH Mustapa No. 43, Bandung 40124
Telp (022) 7272595, 7201696

Fax (022) 7213572

Sumber :

http://regionalinvestment.com/sipid/id/displayprofil.php?ia=3206



Sumber Gambar:
http://www.republika.co.id/images/news/2009/05/20090530055011.jpg

Peta Tasikmalaya


View Larger Map

"Ngabuburit" di Taman Resik

Pada tahun 1970-an warga Tasikmalaya punya tempat istimewa untuk ngabuburit atau menunggu saat berbuka, yakni Taman Resik yang terletak persis di lokasi Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya (Jalan Oto Iskandar di Nata, Kota Tasikmalaya, saat ini).

Taman yang cukup luas tersebut ditumbuhi banyak pohon sehingga terlihat asri dan teduh. Di sini anak-anak bisa bermain ayunan atau bermain jungkat-jungkit yang memang telah disediakan sebagai pelengkap taman.

Di sekitar taman para pedagang menjajakan beragam jajanan untuk takjil, antara lain penjual kue sempe, semacam kue simping yang ngerekes bila digigit. Harga kue berwarna merah ini sekitar Rp 5.000-Rp 10.000 per biji. Bila dimakan dan dijulurkan di mulut, kue ini bisa dipakai untuk menakuti anak balita hingga dia menangis karena menyangka bahwa yang memakan kue tersebut baru saja minum darah.

Kue sempe ini berhadiah. Bila kita membelinya 10 biji, si penjual akan menyuruh kita mengambil semacam kupon, yakni kertas kecil yang dilipat dan ditaruh di dalam kaleng bekas biskuit. Bila beruntung, kita akan mendapatkan nomor di kertas tersebut. Bisa angka 10 untuk hadiah sempe 10 biji, atau angka 20 sampai 40 untuk jumlah hadiah yang sama. Bahkan, bila kita sedang gede milik, ada di antara kupon tersebut yang bergambar bulatan lonjong. Itu berarti kita mendapat hadiah sebutir telur asin.

Yang berhadiah bukan hanya sempe, melainkan juga es parut. Untuk jajanan yang satu ini, kita diharuskan punya keterampilan membidik bila menginginkan hadiahnya, yakni bila kita membeli es tersebut, kita punya satu kesempatan menjepretkan karet gelang ke dalam kaleng bekas biskuit yang sudah dilubangi. Kira-kira jaraknya 2 atau 3 meter. Bila karet berhasil masuk ke dalam kaleng, kita bisa mendapatkan satu jenis hadiah yang disediakan, antara lain potlot dan penghapus.

Bila sedang tidak punya uang dan malas bermain, di taman ini kita juga bisa menonton orang bermain tenis. Lapangan bersebelahan dengan taman, di sisi sebelah selatan. Yang bermain tenis di tempat tersebut biasanya pejabat atau pengusaha. Kalau tidak, cukuplah tiduran beralas tikar di rerumputan. Nikmat dengan angin semilir.

Si Kuik

Di sebelah barat Taman Resik berdiri megah Masjid Agung (lokasinya sama dengan tempat Masjid Agung sekarang). Nah, antara masjid dan taman dipisahkan oleh jalan dan juga rel kereta. Bila saatnya tiba, di rel tersebut akan lewat kereta yang terkenal dengan nama "Si Kuik". Ia dinamakan seperti itu karena suaranya memang "kuak-kuik" sambil menyemburkan asap hitam dari cerobong lokomotifnya.

Ada dua jenis kereta yang dikenal masyarakat Tasikmalaya tempo dulu, yakni Si Kuik ini, yaitu kereta barang yang hanya bergerbong dua atau tiga dan biasa mengangkut pasir dari Gunung Galunggung. Yang lain bernama "Si Kuong". Jenis yang kedua ini adalah kereta penumpang biasa yang bunyinya selalu terdengar "kuooong-kuooong" meskipun ia masih jauh dari stasiun. Keduanya adalah kereta yang masih memakai tenaga batu bara atau suluh.

Biarpun bentuknya lebih kecil, Si Kuik lebih diakrabi anak-anak karena selalu melintas ke kota, yakni melewati Taman Resik kemudian berbelok ke barat ke arah Jalan Yudanegara sekarang. Adapun Si Kuong hanya bisa "ditonton" di rel yang melintasi stasiun.

Anak-anak yang berani selalu tergoda untuk nangkel di gerbong (yang lebih mirip bak tempat mengangkut barang) dan ikut hingga beberapa belas meter sebelum ada petugas yang menghardiknya. Anak-anak biasanya akan nangkel dari stasiun sampai di taman atau ke Gunung Singa, yakni kompleks kolam renang yang di bekas lokasinya kini berdiri Bioskop Parahyangan.

Ada anak-anak yang selalu membawa paku besar untuk kemudian diletakkan di atas besi rel. Bila tergilas roda kereta, paku tersebut akan gepeng dan bisa dibentuk pepesoan. Bila sudah terlihat ada sekelompok anak yang meletakkan paku di rel, sang masinis atau petugas yang biasa ngajega di depan lokomotif akan ngagorowok pura-pura marah, "Sok siah, tiguling keh kareta aing diganjelan paku mah!"

Anak-anak yang bergerombol di pinggir rel akan bubar berlarian sambil tingcirihil, tertawa-tawa. Kujang dan Megaria

Arena ngabuburit lain di sekitar Taman Resik adalah Bioskop Kujang dan Bioskop Megaria. Letaknya di seberang Masjid Agung sebelah utara, yang kini menjadi lokasi Gedung Dakwah. Pada bulan puasa, kedua bioskop ini selalu menyajikan matinee show sampai empat kali, yakni pukul 10.00, 12.00, 14.00, dan 16.00. Bila dipikirkan sekarang, tentu saja sangat aneh ada bioskop yang berseberangan dengan Masjid Agung. Namun, begitulah kenyataan di Tasikmalaya pada 1970-an.

Kedua bioskop yang ngarendeng ini selalu bersaing dalam memutar film. Bahkan, mereka selalu menaruh poster film berukuran besar di depan bioskop sehingga sering menjadi perhatian orang yang tengah wiridan di masjid. Bioskop Megaria (yang kemudian pindah lokasi ke bekas kolam renang Gunung Singa dan berubah nama menjadi Bioskop Parahyangan) selalu menyajikan film-film Hollywood (film Barat), sedangkan Bioskop Kujang sering memutar film-film Mandarin.

Nama-nama bintang film Mandarin tempo dulu dikenal baik oleh pencandu film di Tasikmalaya yang selalu menonton di Bioskop Kujang. Film-film yang mendapat perhatian cukup besar antara lain adalah produksi Shaw Brothers, yakni The Five Brothers yang dibintangi David Chiang dan Cheng Pei Pei, serta One Armed Swordman dengan bintang Wang Yu yang bermain mengesankan sebagai pendekar bertangan satu yang jago memainkan pedang.

Selalu ada banyak gangguan bila kita menonton film di bioskop pada siang hari, terutama bila menonton di Bioskop Megaria yang mempunyai pintu masuk kelas 2 dan 3 di sebelah timur, tepat di pinggir jalan yang berseberangan dengan rumah tahanan. Penonton kelas 2 atau 3 yang baru masuk saat film sudah diputar akan diteriaki dengan riuh oleh penonton lain karena cahaya matahari masuk dan membuyarkan konsentrasi.

Gangguan lain jelas datang dari Si Kuik. Bila sedang lewat, suara kereta ini terdengar nyaring dari dalam bioskop. Suasana tegang atau terhanyut karena adegan film akan terganggu sejenak karena penonton akan serempak nyurakan Si Kuik yang lewat.

Begitulah ngabuburit di Tasikmalaya tempo dulu. Selain orang yang khusyuk tadarus di masjid, di sekitar masjid banyak pula yang menghabiskan waktu untuk kesenangan belaka.


Sumber :

NAZARUDDIN AZHAR

Penyair, Tinggal di Tasikmalaya

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/02/16542846/ngabuburit.di.taman.resik.

2 September 2009

"Nu Gareulis Ti Tasik"

BUKAN hanya kelom geulis, kerajinan tempo dulu yang berkembang di Kota Tasikmalaya. Ada juga kerajinan lainnya, yaitu payung geulis.

Pada umumnya, orang membayangkan, payung diciptakan untuk menaungi kita dari terpaan hujan. Tapi tidak dengan payung geulis. Payung yang jadi produk kebanggaan dan salah satu simbol kota Tasikmalaya ini justru pantang terkena gerimis, apalagi hujan. Payung itu bisa saja menepis gerimis, tapi pasti akan cepat rusak karena hanya terbuat dari kertas. Payung geulis memang berbeda dengan payung umumnya. Payung ini sebenarnya hanya untuk hiasan di rumah atau kantor-kantor.

Dahulu mojang (gadis) Tasikmlaya yang cantik berkebaya, tak akan sempurna bila tidak menggenggam payung jenis ini, untuk melindungi wajah cantik dari sengatan sinar matahari. Dari situ munculah istilah payung geulis, artinya payung yang bikin penampilan tambah geulis atau cantik.

Apa yang membuat mojang Tasik melengkapi diri dengan payung geulis. Perhatikan baik-baik payung kertas ini. Segera saja terlihat keindahan memancar dari sana. Keunikan payung geulis pada lukisan bunga warna-warni yang mendekorasi ruang-ruang pada lapisan penutup. Lukisan ini dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan terampil mojang Tasik yang mengekspresikan cinta dan hasratnya dalam membentuk aneka bunga. Di tangan mojang Tasik, payung geulis menjadi karya seni lukis yang mengagungkan keindahan.

Sayang, kini tak banyak mojang Tasik yang terlihat berkebaya sambil menggenggam payung geulis. Modernisme telah mengubah mode dan fashion hampir di seluruh pelosok bumi. Eksistensi payung geulis pun menghadapi tantangan.

Hanya saja, bukan urang Tasik bila tak punya cara cerdik. Payung geulis yang tak lagi dijadikan kelengkapan mode lalu digeser fungsinya sebagai wahana ekspresi seni yang layak dikoleksi. Dengan cara cerdik seperti ini, payung geulis tetap lestari meski jumlah penciptanya dari hari ke hari semakin sedikit.

Bisnis payung geulis pun sempat bertahan lama. Payung yang pernah berjaya sejak tahun ’50-an itu, saat ini tinggal empat unit usaha yang menggeluti payung geulis. Jumlah pekerja seni yang satu ini, mencapai 37 orang. Mereka adalah kaum ibu yang tetap teguh melestarikan karya seni. Membeli payung geulis berarti mengoleksi karya seni.

Padahal kalau menengok beberapa dekade ke belakang, payung geulis, tidak saja dipasarkan di dalam negeri, tapi sempat ekspor ke Malaysia, Singapura, bahkan ke Belanda.

Di sentranya, yaitu daerah Babakan Payung, Kota Tasikmalaya, dulu sebagian besar warganya, bekerja di usaha kerajinan tersebut. Namun, sekali lagi sekarang meredup, karena banyak kendala, termasuk dalam bidang pemasaran.

Upaya menghidupkan pemasaran payung geulis, sering dilakukan pelaku bisnis di Tasikmalaya. Misalnya, seorang pengusaha toko swalayan berupaya menyediakan tempat bertemunya antara calon pembeli dan penjual payung geulis.

Namun upaya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Keberadaan pusat kerajinan dan oleh-oleh Kota Tasikmalaya di area komplek Plaza Asia hingga kini belum memberikan kontribusi sesuai harapan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Tasikmalaya, berusaha ikut memasarkan lewat internet."Kita mempromosikan lewat internet, ternyata mulai berhasil. Ada warga Spanyol yang memesan payung geulis. Untuk pengamanan, karena transaksi lewat internet, kami minta uang muka lima puluh persen," tutur Siti dari penyuluh Disperindag, Kota Tasikmalaya.

Menurut perajin "Payung Geulis Mandiri" Yayat Sudrajat, asal Kel. Panyingkiran Kec. Indihiang, Kota Tasikmalaya, pesanan dari Spanyol, buah pemasaran lewat internet masih kecil. Omzetnya baru Rp 500.000,00-an, melalui internet.

Selama ini, Yayat hanya mengandalkan promosi lewat pesanan saja, baik di Tasikmalaya, Bandung, Jakarta, Surabaya maupun Sumatra. "Pemasaran yang dikerjakan baru sebatas menerima pesanana saja dengan omzet kurang dari Rp 100 juta per tahun," katanya.

Selain kendala promosi, masalah yang dihadapi para perajin yakni harga-harga baku yang tidak stabil dan naik. "Harga cat, minyak tanah, dan kertas terus merangkak naik. Padahal keperluan bahan baku tidak bisa dihindari," katanya.

Solusi untuk menyiasati itu, pihaknya terpaksa mengurangi jumlah pembelian bahan baku. Dengan mempekerjakan tiga belas orang, Yayat berusaha memenuhi pesanan sekitar dua puluh unit atau satu kodi per hari. Sebagian produksi payung geulis dilakukan di rumah pekerja. Harga jualnya, mulai dari Rp 20.000,00 sampai Rp 100.000,oo/buah. Pemesan biasa perhotelan atau salon kecantikan. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk melestarikan kerajinan itu. (Cecep S.A./"PR")***

Sumber :

http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=69809

Kabupaten Tasikmalaya 'Si Tua' yang Terlahir Kembali

Berpijak pada masa lalu yang telah terlewati. Mungkin itulah kata-kata yang tepat ditujukan bagi Kabupaten Tasikmalaya saat ini. Jika Anda ingat, dulu daerah ini dikenal sebagai pusat ekonomi, kerajinan, pertanian, wisata, dan pendidikan. Tapi itu dulu. Kab Tasikmalaya sekarang adalah daerah yang berbeda.

Seperti halnya bayi yang baru dilahirkan, kabupaten yang luasnya mencapai 2.712,52 km2 ini sekarang seolah menjelma menjadi wujud yang baru dan beda. Wujud yang lebih segar, lebih manis, dan lebih pintar. Perubahan yang tidak terlihat ekstrem namun tegas itu, seolah ingin menunjukkan bahwa Kab Tasikmalaya tetap bisa berdiri meski tanpa kehadiran sembilan kecamatan yang saat ini masuk dalam wilayah Kota Tasikmalaya.

Dengan segala kemampuan yang tidak dimiliki daerah lain di Priangan Timur, Kab Tasikmalaya langsung menancap gas sekencang-kencangnya untuk mengejar ketertinggalan. Tak terbilang, langkah cepat yang sudah dicapai daerah yang terletak antara 1070 56' - 10808' BT dan 70 10' LS - 70 49' LS ini. ''Kita sudah membulatkan tekad untuk membawa Kab Tasikmalaya menjadi daerah yang maju dan dinamis,''kata Bupati Tasikmalaya, Tatang Farhanul Hakim.

Tatang bertekad membawa daerah yang dipimpinnya selangkah lebih maju dibanding empat daerah lainnya di Priangan Timur. Visinya menjadikan Kab Tasikmalaya sebagai daerah yang religius/Islami, maju dan sejahtera, serta kompetitif dalam bidang agribisnis di Jawa Barat tahun 2010,

Tatang mengatakan, ''Tak ada yang tak mungkin dalam kehidupan ini. Asalkan direncanakan dengan baik dan matang, semua akan tercapai dengan melalui proses yang cepat atau pun lambat.'' Menurut dia, semua potensi yang ada saat ini memang sangat layak untuk diangkat dan dikembangkan.

Ia menyebut salah satu produk unggulan yang menjadi andalan selama ini adalah buah manggis. Produk yang merupakan buah berbiji lembut dan berwarna putih itu, memang sudah lama dikenal khalayak luas sebagai buah sehat nan lezat dengan rupa yang menggoda. ''Saya tidak meragukan lagi kalau buah manggis bisa menjadi andalan yang menghasilkan devisa besar bagi Kabupaten Tasikmalaya. Sejak dulu, manggis sudah dibudidayakan di Puspahiang,'' ungkap Tatang.

Nama Puspahiang, sebuah kecamatan yang berbatasan dengan Kec Mangunreja, adalah daerah yang menjadi kawasan ibukota Kab Tasikmalaya, dikenal dengan potensi buah manggisnya. Ketenaran dan jaminan akan kualitas itu memang tak salah dilekatkan ke Kec Puspahiang. Pasalnya, menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab Tasikmalaya, Ir Henry Nugroho, produksi manggis di kawasan itu setiap tahunnya cenderung menunjukkan peningkatan. ''Kita bangga dengan produksi manggis yang ada di sana. Karena dari situ juga keberadaan Tasikmalaya bisa menjadi lebih dikenal,'' tutur dia.

Henry mengatakan, banyak sekali rencana yang akan dan sedang digulirkan untuk mewujudkan cita-cita menjadikan daerah agrobisnis yang disegani. Di antaranya, ujar dia, dengan membuat kerja sama dengan beberapa intansi yang terkait. ''Kita lakukan itu karena kita tidak berniat membuat satu kawasan khusus yang dijadikan sebagai tempat transaksi terakhir penjualan produk agro,'' ungkap dia.

Namun demikian, menurut Badan Perencanaan Daerah Kab Tasikmalaya, besarnya potensi agroindustri belum tergarap secara maksimal. Hal itu, karena sumber daya manusia (SDM) yang ada masih belum terbina dengan baik. ''Itu fakta yang tak bisa dihilangkan. Namun dengan kondisi sekarang yang sudah jauh berbeda, kita yakin agro bisa dikembangkan dan dijual ke pasar lebih baik,'' ujar Drs Asep Rasyid, Kepala Bapeda Kab Tasikmalaya.

Selain manggis, potensi agro lain yang juga dimiliki Kab Tasikmalaya adalah tanaman padi jenis SRI (System of Rice Intensification), salak, dan cabe. Seperti sudah dimafhum, dia melanjutkan, padi SRI saat ini sedang digalakkan pengembangannya karena memiliki beberapa keuntungan. ''Panen bisa dilakukan lebih banyak dalam setahun. Karena masa tanam jauh lebih singkat. Namun, kualitas tetap terjaga,'' ujar dia.

Kawasan yang saat ini sedang dikembangkan untuk sentra tanaman padi SRI, Asep mengatakan, ada di 39 kecamatan. Termasuk, sambung dia, 12 kecamatan yang saat ini sudah menghasilkan produksinya setiap bulan. ''Meski padi SRI konsisten dibudidayakan, kita juga tidak melupakan pada padi sawah biasa. Karena itu juga bisa jadi ujung tombak pertanian kita,'' ujar dia.

Untuk potensi lain seperti salak dan cabe, Asep menjelaskan, pemkab menggandeng sejumlah petani yang ada di kawasan yang menjadi sentra produk tersebut. Untuk salak, dia melanjutkan, Kecamatan Manonjaya sudah ditetapkan sebagai sentra dan Kec Cisayong untuk pengembangan cabe.

Meski potensinya besar, namun ada kendala yang cukup besar. Kendala itu adalah belum sinergisnya kerja sama antarberbagai pihak. Hal itu diakui Henry Nugroho. Kata dia, kalau memang pemkab ingin menjadikan sektor agro sebagai andalan, maka harusnya ada langkah-langkah taktis yang harus dilakukan. ''Jangan hanya dibebankan kepada kami. Karena itu sangat terkait erat dengan pihak lain juga,'' kata dia.

Henry menyebutkan, untuk membawa Kab Tasikmalaya sebagai daerah yang memiliki potensi agrobisnis tersukses pada 2010 mendatang, harus ada pergerakan mulai dari hulu hingga hilir. Istilah hulu sendiri, menurut dia, dialamatkan kepada dinas yang dipimpinnya. ''Setelah hulu hingga ke hilir itu adalah pihak lain yang terkait. Seperti dinas perdagangan, pengusaha, dan yang lainnya,''jelas dia,

Selain itu, sambung Henry, harus didukung ketersediaan sarana dana prasarana transportasi. Masalahnya, sambung dia, untuk bisa mengangkut hasil agro yang sudah dipanen, pasti akan membutuhkan jalan raya yang memadai. ''Pemkab harus memerhatikan masalah itu. Faktanya, masih banyak jalan yang tidak bagus. Itu bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi dari sektor agro,'' ujar dia.
(muslim ambari )


Sumber

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=295370

4 Juni 2007



  

Potensi Wisata di Tasikmalaya

Potensi Wisata

1. Obyek & Dava Tarik Wisata Cipanas Galunggung, Kampung Naga, Pamijahan, Pantai Cipatujah, Taman Lengsar Pantai Sindangkerta, Taman Bubujung Indah Pantai Ciheras, Desa Wisata Tenjowaringin, Desa Wisata Pagerageung, Situ Sanghiang, Talaga Denuh, Jembatan Cirahong, Agro Wisata Perkebunan Teh Taraju, Agro Wisata Salak, Goa Daha, Goa Anteg, Goa Dasarongga, Goa Nyai, Goa Odeng.
2. Cinderamata aneka kerajinan bambu, bordir dan anyaman mendong, serta anyaman pandan.
3. Seni dan Budaya.

PRODUK UNGGULAN

Kawasan Wisata Gunung Galunggung

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi yang menjadi Maskot Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya. Mempunyai ketinggian 2.167 m dpl, terdapat banyak fasilitas aktivitas wisata yang ditawarkan saat ini, antara lain: daya tarik wana wisata meliputi areal seluas 120 ha yang meliputi kawah Gunung Galunggung dan keindahan panorama hutan Iindung, pemandian air dari sumber air panas pegunungan dengan kandungan belerang yang bermanfaat untuk pengobatan dan kesehatan (cure tourism). Peluang Investasi : Peluang investasi di lokasi Obyek & daya Tarik Wisata Gunung Galunggung cukup besar dengan membangun fasilitas-fasilitas rekreasi, rumah makan/restoran, camping ground, dan kios wisata/galeri untuk cinderamata kerajinan khas Tasikmalaya.

Lokasi Khas Wisata Budava Kampung Naga

Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional dengan luas areal 1,5 ha. Lokasi Khas Wisata Budaya Kampung Naga terletak pada ruas jalan yang menghubungkan Tasikmalaya - Garut. Secara administrative Kampung Naga temasuk Kampung Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan Salawu. Ivent Pariwisata yang dapat dinikmati berupa Upacara Adat yang disebut Upacara Sasihan, antara lain Idul Adha 10 Dzulhijah Mendak Taun 28 Muharam Maulid Nabi 12 Rabiul 'awal Isro' Mi'raj 27 Rajab Nisfu Sya'ban 1 Ruwah Idul Fitri 1 Syawal Upacara Pedaran (sewindu / 8 tahun sekali) jatuh pada bulan Mulud tahun 2008. Peluang Investasi : Peluang Investasi cukup besar dengan membangun fasilitas-fasilitas rekreasi. rumah inakan restoran dan kios wisata/galeri untuk cinderamata kerajinan khas Tasikmalaya.

Lokasi Khas Wisata Ziarah Pamijahan

Pamijahan merupakan Lokasi Khas Wisata Ziarah yang terletak di Desa Pamijahan. Kecamatan Bantarkalong, sekitar 65 Km dari Kota Tasikmalaya ke arah Selatan, dengan luas areal sekitar 25 ha. Lokasi Khas Wisata Ziarah ini kental dengan acara-acara ritual agama, hari-hari besar Islam merupakan puncak ramainva pengunjung ziarah ke Pamijahan. Peluang investasi : Peluang Investasi cukup besar dengan membangun fasilitas pemondokan berupa barak-barak dan kios wisata galeri untuk cinderamata berupa rumah makan restoran, kelengkapan ziarah dan kerajinan khas Tasikmalaya.

Kawasan wisata Pantai Selatan

Tasikmalaya terkenal dengan Kawasan Pantai Cipatujah. Obyek dan Daya Tarikwisata pantai Cipatujah meliputi area kurang lebih 115 ha. Pada akhir tahun biasanya diadakan Hajat Lembur (Pesta Nelayan). Kawasan Pantai Selatan, selain obyek dan daya tarik wisata Cipatujah terdapat pula obyek dan daya tarik wisata lainnya seperti : Taman Lengsar Pantai Sindangkerta dan Konservasi Penyu, Pantai Pamayangsari dengan Perkampungan NeIavannya, Taman Bubujung Indah Pantai Ciheras dan Pantai Karangtawulan. Peluang Investasi : Peluang Investasi cukup besar dengan membangun fasilitas-fasilitas hotel restoran, sarana dan perlengkapan rekreasi bahari, serta kios wisata galeri untuk cinderamata kerajinan khas Tasikmalaya.

Sumber:

http://www.tasikmalaya.go.id dalam :

http://www.budpar.go.id/page.php?ic=568&id=2363